WHO mengungkapkan 832 pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp terpapar cacar air sejak Desember lalu.
Sebuah dokumen internal CDC mengatakan varian tersebut, yang pertama kali terdeteksi di India dan sekarang dominan di seluruh dunia, sama menularnya dengan cacar air dan jauh lebih menular daripada flu biasa atau flu.